
berita-jabar.org, 11 Agustus 2025 — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat Jawa Barat terkait potensi cuaca ekstrem minggu ini. Peringatan tersebut berlaku mulai 11 hingga 16 Agustus 2025, mencakup hujan lebat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah.
Potensi Dampak di Berbagai Wilayah
Menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah Sukabumi, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Intensitas hujan diperkirakan cukup tinggi, sehingga meningkatkan risiko banjir, genangan air, dan tanah longsor di daerah rawan.
Selain itu, beberapa daerah pesisir selatan Jawa Barat diminta mewaspadai gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan nelayan. Pihak BMKG juga menegaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh adanya gangguan atmosfer skala regional yang memicu pertumbuhan awan hujan lebih cepat dari biasanya.
Langkah Antisipasi Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama BPBD setempat telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Di antaranya adalah menyiagakan posko tanggap darurat, memastikan peralatan evakuasi dalam kondisi siap pakai, serta mengoordinasikan jalur distribusi bantuan jika terjadi bencana.
Kepala BPBD Jawa Barat, Hedi Tjahjono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di bantaran sungai dan lereng bukit.
“Kami minta masyarakat selalu memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG dan segera mengungsi jika situasi memburuk,” ujar Hedi, Senin (11/8).
Imbauan Untuk Masyarakat
Selain kesiapsiagaan pemerintah, partisipasi warga juga sangat penting. BMKG mengingatkan agar masyarakat menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan disertai petir, serta memastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat.
Masyarakat pesisir diminta untuk menunda perjalanan laut jika gelombang diperkirakan mencapai ketinggian berbahaya. Sementara itu, pengendara kendaraan bermotor perlu berhati-hati saat melintasi jalan yang rawan genangan dan licin.
BMKG menegaskan, cuaca ekstrem ini bersifat sementara dan diharapkan akan mereda setelah pertengahan Agustus. Namun, kewaspadaan tetap harus dijaga, mengingat perubahan cuaca bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga: Kekeringan Serius Melanda Kabupaten Bogor: Krisis Air Bersih
Baca berita dan informasi lainnya hanya di berita-jabar.org