
berita-jabar.org, Pemerintah Indonesia melalui PT PLN (Persero) resmi memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Proyek berkapasitas 92 megawatt peak (MWp) ini menjadi langkah penting dalam mendukung target transisi energi bersih nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Investasi Strategis dalam Transisi Energi
PLTS Terapung Saguling merupakan proyek energi terbarukan berskala besar yang diproyeksikan menghasilkan lebih dari 130 gigawatt-jam (GWh) listrik per tahun. Energi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik puluhan ribu rumah tangga di Jawa Barat. Selain itu, proyek ini akan mengurangi emisi karbon sekitar 104.000 ton per tahun, menjadikannya salah satu proyek ramah lingkungan terbesar di Indonesia.
Pembangunan PLTS Terapung ini dilakukan bekerja sama antara PLN Nusantara Power dan mitra strategis internasional dari Masdar (Abu Dhabi Future Energy Company). Kolaborasi tersebut menjadi bukti kuat komitmen pemerintah terhadap pengembangan energi terbarukan yang berdaya saing global.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan bagi Jawa Barat
Selain memberikan kontribusi terhadap bauran energi nasional, proyek PLTS Terapung Saguling juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Proyek ini membuka lapangan kerja lokal selama fase pembangunan dan pemeliharaan, serta meningkatkan potensi pariwisata di sekitar waduk yang kini dikenal sebagai kawasan hijau.
Dari sisi lingkungan, penggunaan permukaan air waduk sebagai lokasi panel surya dinilai sangat efisien. Dengan konsep floating solar, lahan daratan tetap dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti pertanian dan perumahan. Selain itu, air waduk membantu menjaga suhu panel tetap optimal, sehingga efisiensi energi yang dihasilkan menjadi lebih tinggi dibandingkan panel surya di darat.
Kontribusi terhadap Target Net Zero Emission 2060
Pemerintah Indonesia menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, dan PLTS Terapung Saguling merupakan bagian dari roadmap tersebut. Sebelumnya, proyek serupa telah dibangun di Waduk Cirata, yang kini menjadi salah satu PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara. Dengan tambahan kapasitas dari Saguling, Jawa Barat berpotensi menjadi pusat pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya soal energi, tetapi juga simbol komitmen daerah terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan. “PLTS Terapung Saguling menjadi bukti bahwa Jawa Barat siap menjadi pionir energi hijau di Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (6/10/2025).
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski menjanjikan, proyek PLTS Terapung Saguling tetap menghadapi beberapa tantangan, seperti kestabilan infrastruktur di atas air, pengelolaan limbah panel surya di masa depan, serta kebutuhan investasi lanjutan untuk sistem penyimpanan energi (battery storage). Namun, dengan dukungan pemerintah pusat dan kerja sama lintas sektor, proyek ini diyakini mampu berjalan sesuai rencana.
Dengan dimulainya pembangunan PLTS Terapung Saguling, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap masa depan energi bersih dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi provinsi lain untuk mengembangkan potensi energi surya secara lebih luas, sejalan dengan visi nasional menuju ekonomi hijau.
Untuk berita terbaru seputar Jawa Barat dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Jawa Barat