
berita-jabar.org – Seorang pelajar indramayu tewas dikeroyok, Jawa Barat, peristiwa tragis ini diduga dipicu oleh aksi korban yang menggeber motor di depan para pelaku.
Korban diketahui berinisial FA (17), seorang siswa SMA yang tinggal di Kecamatan Arahan. Insiden pengeroyokan terjadi pada Selasa malam (8/7/2025) sekitar pukul 22.30 WIB di wilayah Desa Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis, Indramayu.
Diduga Kesal karena Geber Motor Pelajar Indramayu Tewas Dikeroyok
Kapolres Indramayu AKBP M. Fahri Siregar menjelaskan, pengeroyokan bermula saat korban bersama rekannya melintas dan menggeber motor di dekat sekelompok pemuda yang tengah nongkrong. Tindakan itu memicu kemarahan para pelaku, yang kemudian mengejar korban.
“Korban dikejar dan saat berhasil dihentikan, ia langsung dianiaya secara brutal oleh sejumlah orang menggunakan tangan kosong dan benda tumpul,” ujar Fahri dalam konferensi pers, Jumat (11/7/2025).
Korban Meninggal di Rumah Sakit
Setelah kejadian, korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat oleh warga yang mengetahui insiden tersebut. Namun, karena luka yang cukup serius di bagian kepala dan dada, FA akhirnya dirujuk ke RSUD Indramayu.
“Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan medis,” tambah Fahri.
Empat Pelaku Diamankan
Berbekal keterangan saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap empat pelaku utama. Keempat tersangka berinisial DR, MA, AD, dan FH, seluruhnya berusia antara 17 hingga 19 tahun dan masih berstatus pelajar serta pemuda setempat.
“Para tersangka telah mengakui perbuatannya. Mereka mengaku emosi karena merasa terganggu dengan suara motor korban yang dianggap memprovokasi,” jelas Kapolres.
Ancaman Hukuman Berat Akibat Pelajar Indramayu Tewas Dikeroyok
Kini keempat tersangka pengeroyokan pelajar di indramayu telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 170 ayat (2) KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Lebih lanjut, polisi masih memburu satu pelaku lain yang diduga turut serta dalam aksi pengeroyokan tersebut. Identitasnya sudah dikantongi dan proses pengejaran masih berlangsung.
Ajakan untuk Bijak Bermotor
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para remaja, untuk lebih bijak dalam menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, tindakan main hakim sendiri juga harus dihindari karena berpotensi memicu tindak pidana serius.
“Perbedaan pendapat atau rasa terganggu sebaiknya diselesaikan secara bijak, bukan dengan kekerasan,” tutup Kapolres.
Baca juga: Tragis: Korban Bullying di Cianjur, Pelajar Pilih Akhiri Hidupnya
Untuk berita terbaru seputar Jawa Barat dan informasi penting lainnya kunjungi Berita Jawa Barat